MEMBACA PETA LAUT DI ATAS KAPAL

Peta bukan hanya menampakan unsur-unsur muka bumi di atas darat. Ada pula peta yang menyajikan permukaan dan kedalaman laut, di BAKOSURTANAL disebut sebagai Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN) dan Lingkungan Pantai Indonesia (LPI). Peta LLN memiliki skala 1:500.000 dan Peta LPI menampilkan obyek lebih detil, yaitu skala 1:50.000.


Kedua peta kelautan tersebut dapat digunakan sebagai alat navigasi, baik di tengah laut maupun di pesisir pantai, karena menyajikan gambaran di atas permukaan dan kedalaman laut. Demikian pula dengan sistem proyeksi yang digunakan sangat memungkinkan untuk berpetualang dengan memanfaatkan kedua peta dasar itu.

Demikian halnya yang dilakukan oleh 250 anak muda yang tergabung di dalam Pramuka Bahari, saat mengikuti Ekspedisi Kebaharian dengan rute Surabaya, Balikpapan, Palu dan Bitung. Ekspedisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) dan Lembaga Non Departemen (LPND), seperti BAKOSURTANAL, dilaksanakan sejak tanggal 5 hingga 8 Mei 2009. Ekspedisi ini guna mendukung kegiatan Konferensi Kelautan Dunia (WOC, World Ocean Conference) yang dilaksanakan di Manado, 9 - 16 Mei 2009.
Kapal Doro Londa milik Pelni, yang digunakan dalam ekspedisi ini, mampu menampung berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh panitia, salah satunya adalah membaca peta laut.

Tim BAKOSURTANAL selain mengisi kegiatan pameran juga memberikan materi bagaimana cara membaca peta laut, sekaligus mempraktekannya dengan melakukan tracking dan penggunaannya dengan GPS.

Melalui teknologi digital, baik GPS maupun peta laut digital (LLN dan LPI), dapat diketahui posisi kapal laut yang saat itu sedang melaju menuju Bitung.
Membaca peta laut memang memerlukan sedikit pengetahuan lebih jika dibandingkan dengan peta darat. Ada simbol-simbol khusus tertentu yang perlu diperhatikan, terutama saat menggunakannya untuk navigasi. Simbol-simbol seperti kapal karam, jaringan pipa bawah laut, kedalaman laut, dan sebagainya perlu diperhatikan dengan seksama. Informasi yang penting itu pun disampaikan oleh para mentor dari BAKOSURTANAL.

Kegiatan membaca peta laut cukup menarik, karena peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompok dibekali dengan satu alat GPS. Sehingga, mereka dapat menggunakannya untuk simulasi, baik dalam menentukan arah perjalanan, kecepatan, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Kegiatan yang dilaksanakan di atas kapal ini merupakan hiburan tersendiri bagi mereka yang berada di tengah lautan luas. Antusiasme pun merasuki mereka, hingga larut dalam keceriaan perjalanan panjang itu.
Oleh Khairil Anwar


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar